Kamis, 10 Februari 2011

Materi Produksi dan Sarana Produksi (Berfikir Tentang Produksi Program TV)


Karakteristik Televisi:

Televisi sebagai media elektronik audio visual dapat menghadirkan sesuatu yang actual dan secara serempak dapat diterima oleh khalayak penontonnya. Contoh yang paling nyata adalah saat kita melihat pertandingan liga utama Inggris, Talk Show Empat Mata, Grand Prix Formula 1 dan Upacara 17 Agustus di Istana Negara.

Itulah yang membedakan dengan film. Jika film, kita harus menunggu beberapa saat dulu sebelum dilihat. Disebabkan karena melalui proses yang panjang, dari penulisan naskah, persiapan produksi, produksi atau rekaman dan paska produksi (editing, dubing dan mixing).

Dari uraian tersebut maka kita harus dapat memikirkan apa yang akan kita produksi harus mudah dimengerti olah khalayak. Kita dapat menerima informasi melalui panca indera kita seperti mata, telinga, hidung, kulit dan mulut. Mata merupakan alat penerima informasi terbesar yaitu 75 %. Itulah sebabnya mengapa ada orang yang berani meyakinkan orang lain dengan mengatakan “Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri”. Media Televisi menghadirkan informasi tidak hanya yang bersifat Visual tapi juga Audio, walaupun unsur unsur visual lebih dominan.
Tema/Ide
Ide adalah Pesan yang akan disampaikan kepada khalayak penonton. Ide biasanya dapat datang dari pimpinan produksi, penulis naskah, sutradara atau pengarah acara.
Tema untuk program siaran televisi adalah apa yang disebut Simulated Experience tentang:
    •  Melihat sesuatu yang belum pernah dilihat
    • Berjumpa dengan seseorang yang sebelumnya belum pernah dijumpai.
    • Datang ke suatu tempat yang belum pernah dikunjungi.
(Maka kita perlu menyesuaikan dengan Selera, Keinginan dan Kebutuhan Khalayak)
Tema yang tidak cocok untuk televisi:
Tema yang abstrak misalnya menggambarkan kemungkinan kondisi ekonomi atau politik pada lima tahun mendatang serta berbagai upaya untuk mengatasi. Tema tersebut lebih mudah diucapkan daripada ditunjukkan dengan gambar.
Tema yang disusun berdasarkan teori dan kelihatannya mudah misalnya: A adalah B tetapi bukan D sedang D sendiri sama saja B.
Tema yang memerlukan berbagai table, grafik, yang memerlukan penjelasan dan durasi panjang untuk mengamati.
Tema yang mengharuskan khalayak untuk mengingat perbendaharaan ilmu pengetahuan.
Tema yang tidak dapat dimanfaatkan apabila data tidak ada di khalayak. Contoh: saat kita mendengarkan ceramah yang alat peraganya menggunakan overhead projector dan sebagainya. Dapat anda bayangkan jika peserta belum memiliki catatan atau naskah maka peserta harus tergesa gesa mencatat. Untuk televisi jelas durasi sangat terbatas.
Tema yang sulit dijelaskan dengan gambar kecuali dengan kata kata. Seperti perintah “Tolong pakaian bayi itu diganti”. Nah ini cukup diucapkan saja.
Gambar Yang Logis
Orang melempar batu. Dari Long Shot orang yang akan melempar batu, Medium Close Up Orang yang siap melempar batu dan melempar, cut to….
Extreme Long shot Pasar, Medium shot pembeli membelakangi kamera dan terlihat penjual sedang membungkus cabe.
Beberapa orang sedang makan makanan yang lezat di sebuah restoran yang mewah sedangkan gambar lain menunjukkan seorang gadis sedang duduk dipinggir jalan, kedinginan dengan pakaian lusuh. Ini menunjukkan suatu adegan yang kontras.
Sebuah pantai di pulau yang indah, dengan hamparan pasir yang putih, terlihat beberapa orang asing sedang berjemur lalu terlihat mereka membuang plastik dan sampah seenaknya. Fade out to Fade in gambar pantai yang kumuh dan sepi.
Sarana Produksi
Pada Organisasi Stasiun Televisi biasanya terdapat crew atau kelompok kerja produksi, pengisi acara (artis), dan peralatan.
Crew Produksi terdiri dari
Satuan kerja produksi: – Kepala Siaran, Perencana Siaran/Produser, Pengarah Acara, Penulis Naskah, Pembaca Berita, Pewawancara (reporter), Penyiar Kesinambungan atau Continuity Announcer.
Fasilitas Produksi: – Perekayasa Dekorasi, Perekayasa Grafik, Peneta Rias dan Busana, Propertyman, Pelukis.
Satuan Kerja Operator Teknik: -Technical Director, Penata lampu (cahaya), Kameraman, Penata Suara, Switcherman.
Satuan Kerja Teknisi (engineering): – maintanace, instalator (pemasang), Telecine, VTR, Pemancar.
Pengisis Acara
Pakar, Artis, Tokoh masyarakat, Penyanyi, Presenter.
Peralatan Produksi
Kamera, Lighting (lampu), Microphone, Tripood, Crane, Dolly, Pedestal, Switcher, Mixer, Video Tape Recorder.
Biaya Produksi, Organisasi Pelaksanaan Produksi
Kita dapat menggali sumber dana untuk biaya produksi, antara lain:
a. Private Investor :
Perorangan yang tertarik untuk berinvestasi dalam sebuah produksi. Biasanya ada yang berhitung secara bisnis (memberi modal) atau sekedar mencari kepuasan ataupun prestis. (misalnya : Rudy Sujarwo dan Setiawan Djodi)
b. Corporate Sponsorship
Perusahaan publik yang memiliki alokasi dana untuk produksi film/video misalnya: Sony, Mobil Oil, Panasonic, BASF. Kita dapat menawarkan proposal produksi kita melalui humas perusahaan tersebut.
c. Public Foundation Grants
BP2N di Indonesia pernah memberi pinjaman dana untuk beberapa film karya: Nano, Garin Nugroho, Slamet Rahardjo dsb.
d. Pemerintah Daerah
Pemda sering mendanai sebuah produksi film/video untuk tujuan mengenalkan potensi daerah atau promosi wisata misalnya Pemda DKI yang mendanai film Fatahilah karena mengandung unsur sejarah.
e. Private Foundation Grants
Adalah Yayasan yang didirikan perorangan misalnya Ford Foundation, Rockefeler Found dsb.
f. Kredit dari Bank
g. Festival Internasional
Beberapa festival di luar negeri meneydiakan bantuan untuk dana produksi dan tentunya menyediakan hadiah/penghargaan bagi pemenangnya. Antara lain: Roterdam FF, Pusan FF, dsb
Organisasi Pelaksana Produksi
adalah organisasi yang menyelenggarakan produksi.
Oragnisasi ini berperan dalam pembuatan produksi dan bertugas melaksanakan persiapan hingga siap tayang atau siap ditonton oleh audience. Tim produksi ini bisa merupakan lembaga lembaga yang berkompeten, production house dan televisi.
Tugas dan Tangungjawab Pelaksana Produksi
Produser:
Bertanggung jawab terhadap perencanaan produksi. Ide bisa datang dari produser ataupun orang lain. Produser harus memiliki kepekaan terhapa kepentingan khalayak penonton.
Produser juga bertugas:
Melakukan konsultasi dengan penulis naskah.
Melakukan analisa dan bedah naskah
Menyusun crew produksi
Merencanakan susunan artis bersama pengarah acara
Merencanakan anggaran Produksi
Membentuk unit pelaksana kerja produksi, PD, FD, Asisten PD, Art Director, Unit Manajer
Merencanakan peralatan yang dibutuhkan sesuai tuntutan naskah yang dikonsultasikan bersama Technical Director.
Membagikan scenario kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan produksi.
Mengawasi kegiatan produksi secara menyeluruh
Memperhatikan latihan latihan dan melakukan evaluasi yang diperlukan tanpa merubah anggaran
Evaluasi waktu
Bila siaran Live, membantu PA
Bila rekaman, memastikan gambar gambar yang akan digunakan bersama PA
Berkoordinasi dengan stasiun penyiaran.
Pengarah Acara
Pengarah acara adalah orang yang bertugas menginterpretasikan naskah kedalam bentuk audio visual, pola pikirnyh harus mengingat kepentingan khalayak dan sejalan dengan pemikiran produser. Pengarah Acara harus kreatif, mampu bekerjasama dengan pihak lain, ngemong, mendengarkan dan menerima pendapat oranglain yang mendukung proses produksi, serta menjadi pengambil keputusan yang tepat. Bertanggungjawab terhadap hasil kerjanya.
Mampu mengarahkan artis
Mampu mengarahkan kameraman
Mampu mengarahkan tata cahaya
Mengerti dan mengarahkan tata suara
Mengarahkan dan mengerti tata artistic
Mengarahkan kostum, makeup, set dekor, property
Penulis Naskah
Bila diperlukan, bekerjasama dengan Produser dan Pengarah Acara dalam mengembangkan naskah dan formatnya, merevisi sampai ada kesepakatan.
Asisten Pengarah Acara
Membantu PA menyiapkan produksi
Membantu PA mengarahkan dan melatih baik didalam maupun luar studio
Membantu PA dalam pengambilan gambar dengan memberi tanda tanda
Membantu PA saat editing
Membuat Camera Card
Pengarah Teknik
Mendiskusikan fasilitas teknik yang diperlukan dengan PA dan atau Produser
Bertanggungjawab terhadap kualitas teknik
Bertindak sebagai Switcherman pada saat latihan dan rekaman
Mengoperasikan Switcing Board pada saat Pasca Produksi
Penata Suara
Menyusun tim audio bersama PA
Menyiapkan logistik rekaman
Memimpin kerabat kerja audio dan Control Room
Menyiapkan audio pada audio consul
Melakukan Checking terhadap mike dan audio balance
Melakukan audio mixing
Mengoperasikan audio consul pada saat pasca produsi
Penata Cahaya
Berdiskusi dengan PA dan Perekayasa dekorasi tentang tata letak dekornya
Melakukan inovasi tata cahaya sesuai kebutuhan naskah dan skema penempatan lampu
Mengawasi penempatan dan focus peralatan tata cahaya
Mengarahkan penataan peralatan tata cahaya agar dihasilkan tata cahaya yang optimal dan seimbang
Memimpin dan mengrahkan pengoperasian peralatan tata cahaya
Rekayasa Dekorasi
Berdiskusi dengan PA, Penata Cahaya tentang tata letak dekorasi secara keseluruhan
Melakukan inovasi setting dan design sesuai kebutuhan naskah
Mengawasi pembuatan konstruksi set
Mengawasi aktifitas perekayasaan dan tata panggung di studio 
Melakukan perubahan jika diperlukan
Bertanggung jawab terhadap seluruh aktifitas di studio/stage
      Bertindak sebagai Pengarah Acara (melihat dan mendengarkan apa yang terjadi di lantai studio saat latihan dan produksi)
Melanjutkan aba aba dari PA kepada pengisi acara baik saat latihan maupun
produksi
Bertanggung jawab terhadap property dan kostum selama latihan
Kamerawan
Mempersiapkan kamera untuk produksi
Mengoperasikan kamera selama latihan dan produksi
                  Teknisi
      Menyiapkan dan menset kamera agar menghasilkan gambar yang bagus
      Menjaga Camera Control Unit agar ketajaman tidak berubah ubah meskipun  terjadi perubahan situasi
      Membantu PA untuk mendapatkan visual effect yang dibutuhkan
     Memberikan solusi bersama penata cahaya bila terjadi kebocoran cahaya dalam pengambilan gambar
      Menjaga CCU selam produksi

Tidak ada komentar: