Jumat, 11 Februari 2011

Manajemen Broadcast dan Produksi Televisi

Manajemen Produksi
Manajemen yang kuat dan terancang baik akan sangat mengurangi resiko kegagalan karena sudah mengurusi masalah keuangan dan logistic. Pelajaran ini akan membahas proses memproduksi film, mulai dari ide hingga distribusi. Bagian akhir bab ini akan membahas strategi sukses. Secara garis besar, langkah-langkah inilah yang akan dilakukan:
  • Mendapatkan Naskah: Langkah pertama dalam pembuatan film adalah mendapatkan naskah yang cocok. Ini bisa dilakukan dengan mendapatkan naskah yang sudah ada atau menugaskan seorang penulis membuat cerita baru atau adaptasi. Daripada membeli putus, produser biasanya mendapatkan opsi atas suatu karya dengan sejumlah uang. Opsi memberi produser hak atas suatu karya selama jangka waktu tertentu. Ini melindungi produser kalau-kalau tidak bisa mendapatkan dana untuk membuat film.
  • Financing/Pembiayaan: Pembiayaan adalah proses mendapatkan uang untuk pembuatan film. Ini dilakukan dengan mendirikan sebuah badan usaha untuk perusahaan produksi dan menentukan pembagian keuntungan kepada para investor.
  • Development: Dalam proses ini naskah dibagi-bagi menjadi bagian-bagian produksi sehingga anda bisa menentukan anggaran dan membereskan bagian-bagian tersebut, sehingga bisa dibuat jadwal produksi yang efisien.
  • Pra-produksi: Disini dilakukan persiapan untuk pengambilan gambar seperti menetapkan pemeran, kerabat kerja, dan lokasi.
  • Produksi: Produksi adalah proses pengambilan gambar. Disini semua unsur teknis dan kreatif (naskah, actor, sinematografi, suara dll) bergabung di bawah pengawasan kreatif sang sutradara.
  • Pasca-produksi: Di pasca produksi adalah proses penyuntingan film, menambah ilustrasi music, mixing suara dan membuat hasil akhir produk, seperti dalam bentuk rol film atau keping dvd.
  • Distribusi: Adalah cara menyampaikan film ke khalayak sasaran. Termasuk didalamnya adalah rencana pemasaran, yaitu cara membuat khalayak sadar akan keberadaan film.
Produser
Produser adalah orang di puncak proyek pembuatan film atau video. Ia mempunyai wewenang tertinggi dan memimpin dewan komisaris suatu perusahaan. Produser bisa bekerja secara independen atau dipekerjakan oleh studio untuk mengepalai sebuah proyek.
  • Produser Independen: Produser independen memiliki kendali penuh sebuah proyek karena dia sendiri yang memilih naskah, mengumpulkan dana, menyusun anggaran, dan memilih personil kunci. Dia hanya bertanggung jawab kepada penyandang dana dan tanggung jawabnya adalah memberikan keuntungan yang pantas sebagai imbalannya.
  • Produser Sewaan: Produser sewaan punya peran yang lebih terbatas daripada produser independen. Naskah, pembiayaan, dan talent kunci mungkin sudah ditetapkan saat dia mulai dipekerjakan.
Produksi besar biasanya membutuhkan beberapa produser untuk menangani berbagai aspek proyek. Para produser ini merupakan “upper management” produksi ini. Jabatan dan tanggung jawabnya bisa beragam, namun umumnya terbagi seperti ini :
  • Produser Eksekutif: Mengurusi masalah-masalah strategis seperti project development, pembiayaan dan distribusi. Dia tidak terlibat dalam produksi sehari-hari.
  • Line Produser: Berurusan dengan masalah produksi sehari-hari bisa ada lebih dari satu line produser, masing-masing mengurusi bagian proyek atau anggaran tertentu.
  • Associate Produser: Secara umum tugasnya adalah membantu produser eksekutif dan line produser. Biasanya jabatan ini diberikan kepada orang yang membawa bagian penting ke produksi, misalnya yang membawa hak atas suatu karya/naskah.
Para Pembantu Produser
Produser mempunyai sekelompok orang yang menangani pekerjaan administrasi harian dalam produksi film. Mereka adalah manajemen menengah dalam proyek dan membentuk departemen produksi.
  • Manajer Produksi: Adalah pengawas garis depan dan kepala departemen produksi. Dia membuat jadwal produksi, mengesahkan pengeluaran dan mengatur anggaran. Selain itu dia juga merundingkan kesepakatan dengan para kru, peralatan, dan lokasi. Manajer produksi bertanggung jawab langsung ke produser atau line produser. Dia disebut juga unit production manager atau unit manajer.
  • Asisten Sutradara: tugasnya mengurusi set yang berwujud fisik. Ia bertangggung jawab atas kelancaran shooting. Ini dilakukannya dengan memilah informasi dan mengkoordinasi cast dan kru, supaya mereka siap untuk setiap shot tepat pada waktunya. Pada produksi besar akan ada astrada 2 dan 3 mereka mengerjakan tugas administrasi dan tetek bengeknya astrada 1.
  • Manajer produksi bekerja dikantor dan jarang berada di set. Karena itu tugas penting astrada adalah penghubung antara sutradara dan manajer produksi. Ketika muncul masalah jadwal atau logistic, astrada menjelaskannya dengan manajer produksi, sehingga sutradara tetap focus pada shooting. Bayaran astrada yang bagus terbayar dengan sendirinya dan penghematan yang dilakukannya.
  • Manajer Lokasi: Bertanggung jawab mencari tempat yang cocok untuk shooting dan mengurusi masalah biaya dan perijinan lokasi yang akan dipakai. Saat produksi, manajer lokasi berurusan dengan orang diluar perusahaan produksi seperti : pemilik gedung dan polisi. Manajer lokasi tidak selalu dibutuhkan sepanjang produksi dan bisa dipekerjakan sesuai kebutuhan. Pada produksi besar, manajer lokasi bisa punya satu asisten atau lebih.
  • Akuntan Produksi: Disebut juga auditor produksi, bertanggung jawab atas akuntansi dan tatabuku yang berhubungan dengan proyek. Termasuk didalamnya pembayaran, gaji dan laporan keuangan. Pada proyek gede dia biasanya punya asisten yang ngurusin gajian dan tagihan.
  • Koordinator Kantor Produksi: Pada dasarnya adalah office manager, tanggung jawabnya a.l mengedarkan kertas administrasi, mengkoordinir rapat, mengatur asuransi, mengatur masalah perjalanan dan memesan peralatan dan persediaan kantor. Dia juga menutup semua departemen di akhir produksi.
  • Production Assistant: Bertanggung jawab mengurusi berbagai pekerjaan agar produksi berjalan lancar, seperti mengetik, mengatur penonton, dll. Manajer produksi, sutradara dan astrada bisa dibantu satu PA atau lebih.

Tidak ada komentar: