Sabtu, 29 Januari 2011

SUSUNAN KRU PRODUKSI TELEVISI

Ketika sebuah film Hollywood usai, maka antri lah ratusan nama yang terlibat dalam produksi film tersebut mulai dari pemeran, produser, sutradara, kameramen, penulis naskah, editor film, penata artistik, penata kostum, make up artist, penata musik, penata cahaya, visual efek artist, stunt man, dst. Pada produksi home video, semua urusan tersebut juga idealnya diperhatikan meski dengan segala keterbatasannya. Sebuah studio syuting yang biasa mengerjakan liputan acara (wedding misalnya), biasanya minimal terdiri dari 2 unsur kerja, yaitu kameramen dan editor. Kedua person inilah yang dalam pekerjaannya masing-masing, mengambil banyak peran yang pada commercial film making dikerjakan oleh orang-orang khusus di bidang kompetensinya masing-masing. Sedangkan untuk keperluan dokumentasi kantor atau rumahan, mungkin pula kameramen dan editor itu dirangkap pula oleh satu orang, menjadikannya single fighter. Ini wajar saja terjadi, namun yang tetap harus diingat ialah, bahwa sejumlah unsur pekerjaan yang telah disebutkan di atas sebenarnya saling terkait dan saling menunjang dalam terciptanya proses produksi yang efektif, efisien, dalam rangka menghasilkan karya yang baik. Dengan kata lain, meskipun tak ada tenaga kerja khusus yang dialokasikan untuk peran kerja tertentu, sedapat mungkin hal-hal tersebut dipersiapkan sesuai dengan kemampuan yang ada.

Susunan Kru

Producer
Orang yang memproduksi film, yaitu yang merumuskan suatu proyek film, menyusun dan memimpin tim produksi agar proyek tersebut mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan.
Product Designer (Desainer produksi)
Tergantung kesepakatan job, dapat bertugas merancang sejumlah aspek produksi film hingga detil, misalnya hingga ke aspek marketing.
Scriptwriter (penulis naskah/skenario)
Film dibuat berdasarkan suatu naskah/skenario yang memiliki format tertentu sedemikian rupa yang dimengerti oleh kru produksi film. Skenario ini dapat berasal dari
cerita novel, naskah adaptasi, maupun cerita asli. Penulis naskah lah yang melakukan pekerjaan ini.
Director (Sutradara)
Orang yang menerjemahkan bahasa tulisan dari sebuah skenario ke dalam bahasa visual hasil syuting maupun elemen visual lain. Termasuk mengarahkan adegan dan
dialog para pelaku, serta mengkoordinasikan kru yang berkaitan dengan tugas utamanya tersebut.
Director of Photografy (Penata Kamera)
Orang yang membantu sutradara dalam penerjemahan “bahasa tulisan ke visual” melalui pemilihan angle dan gerakan kamera, serta pencahayaan. Dalam proyek kecil, penata kamera ini dirangkap oleh seorang kameramen yang juga mengatur peran petugas pencahayaan (lighting man).
Art Director (Penata Artistik)
Menyediakan segala properti, tempat dan lingkungan pengambilan gambar untuk tiap-tiap adegan, menyesuaikan diri dengan setting adegan yang disebutkan dalam skenario.
Make-up Artist (Penata rias)
Melakukan penataan rias untuk para pelaku adegan, termasuk penataan rambut.
Wardrobe/Costume Designer
Merancang pakaian untuk para pelaku adegan, sesuai dengan setting cerita dalam skenario.
Music Arranger (Penata Musik)
Mendesain ilustrasi musik untuk film, dapat berasal dari ciptaan sendiri atau karya orang lain yang ditata ulang.
Editor
Melakukan pengeditan gambar, menyusunnya menjadi cerita yang utuh sesuai skenario, dan menambah elemen-elemen lain yang diperlukan, seperti sound dan musik ilustrasi, melakukan sentuhan-sentuhan artistik lain melalui grafis sehingga tercipta mood/style film tertentu.

Artikel dari http://captun.net

Tidak ada komentar: